PENJAS ORKES
A. Pengertian Lompat Jauh
Lompat
jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik yang paling
populer dan paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk
Olimpiade. Lompat jauh adalah suatu gerakan melompat ke depan atas dalam upaya
membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang
dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk
mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
Lompat jauh merupakan suatu gerakan
melompat yang menggunakan tumpuan pada satu kaki untuk mencapai jarak
sejauh-jauhnya. Sasaran dan tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai jarak
lompatan sejauh mungkin ke sebuah titik pendaratan atau bak lompat. Jarak
lompatan diukur dari papan tolakan sampai ke batas terdekat dari letak titik
pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh.
B.
BENTUK LATIHAN
1.
Lompat Jauh Gaya Jongkok (Gaya
Orthodok)
Awalan
·
Berfungsi untuk mendapatkan
kecepatan pada waktu akan melompat.
·
Dilakukan dengan lari
secepat-cepatnya dari jarak 40-45 m pada sebuah lintasan.
·
Tidak diperkenankan untuk merubah
kecepatan dan langkah saat akan menolak pada papan tumpuan.
Tolakan
·
Merupakan upaya pelompat melakukan
tolakan pada papan tumpuan menggunakan kaki yang terkuat dengan mengubah
kecepatan horizontal ke kecepatan vertikal.
·
Saat kaki melakukan tolakan, posisi
badan lebih ditegakkan, dan kaki belakang serta kedua lengan diayunkan ke depan
atas.
·
Urutan tolakan kaki pada papan
tumpuan, dimulai dari tumit, telapak kaki diteruskan pada ujung telapak kaki.
Di udara
·
Kedua lutut tertekuk
·
Kedua lengan di samping kepala
·
Saat akan mendarat kaki dan lengan
diluruskan ke depan bersamaan berat badan di bawa ke depan
Mendarat
·
Mendarat pada bak lompat diawali
dengan kedua tumit kaki dan kedua kaki agak rapat.
·
Lutut tertekuk dan mengeper dalam
posisi jongkok bersamaan berat badan di bawa ke depan. Ke dua
lengan di depan menyentuh tempat pendaratan serta pandangan ke depan.
2. Lompat Jauh Gaya Menggantung (Gaya Schnepper)
Dalam penggunaan teknik lompat jauh yang sebenarnya,
perbedaannya terletak pada teknik saat di udara, baik lompat jauh gaya jongkok
maupun gaya menggantung.
Awalan
·
Lari secepat-cepatnya.
·
Tidak mengubah kecepatan dan langkah
saat akan bertumpu pada papan tumpuan.
Tolakan
·
Saat kaki tumpu menolak pada papan
tumpuan, posisi badan lebih ditegakkan.
·
Urutan tumpuan kaki menolak
pada papan tumpuan, mulai dari tumit, telapak kaki diteruskan pada ujung
telapak kaki.
·
Gerak mengayun kaki belakang ke
depan atas bersamaan dengan kedua lengan
Sikap di Udara
·
Badan melenting ke belakang
·
Kedua lengan lurus ke atas di
samping telinga.
·
Kedua kaki hampir rapat di belakang
badan.
Mendarat
·
Dari sikap di udara, kedua lengan
luruskan ke depan.
·
Kedua lutut dan badan dibawa ke
depan
·
Saat kedua kaki akan menyentuh
tempat pendaratan, luruskan ke depan dan mendarat dengan kedua tumit terlebih
dahulu.
·
Saat kedua kaki mendarat kedua lutut
mengepet dan berat badan dibawa kedepan.
3. Lompat Jauh Gaya Berjalan di Udara (Walking
in the Air)
Ancang-ancang
·
Tergantung tingkat prestasi, lari
ancang-ancang beragam antara 10 lengkah (untuk pemula) sampai 20 langkah (untuk
atlet)
·
Tambah kecepatan lari ancang-ancang
sedikit –demi sedikit sampai sebelum bertolak
·
Pinggang turun sedikit pada satu
langkah akhir ancang-ancang
Tolakan
·
Ayunkan paha kaki bebas cepat ke
posisi horizontal dan pertahankan
·
Luruskan sendi mata kaki, lutut dan
pinggang pada waktu bertolak.
·
Bertolak ke depan atas
Melayang/Berjalan
di Udara
·
Sesudah bertolak, tariklah kaki
bebas ke bawah dan belakang
·
Pada saat yang sama, tariklah kaki
yang bertolak ke depan dan ke atas.
Mendarat
·
Tariklah lengan dan tbuh ke
depan-bawah. Tariklah kaki mendekati badan.
·
Luruskan kaki dan tekuk lagi sedikit
sesaat sebelum menyentuh pasir.
·
Bila kaki telah mendarat di pasir,
duduklah atas kedua kaki.
C.
Teknik Lompat Jauh
Lompat jauh mempunyai empat fase gerakan, yaitu awalan, tolakan,
melayang dan mendarat serta terdapat tiga macam gaya yang membedakan antara
gaya yang satu dengan gaya yang lainnya pada saat melayang diudara. Uraian
mengenai keempat fase gerakan dalam lompat jauh adalah sebagai berikut:
Teknik
atau kelangsungan dari gerakan lompat jauh dapat dibagi sebagai berikut:
1.
Awalan atau ancang-ancang
Tujuan ancang-ancang adalah untuk mendapatkan kecepatan yang
setinggi-tingginya agar dorongan massa ke depan lebih besar. Latihan kecepatan
awalan dapat dilakukan dengan latihan-latihan sprint 10 - 20 meter yang di
lakukan berulang-ulang. Panjang langkah, jumlah langkah, dan kecepatan berlari
dalam mengambil awalan harus selalu sama. Menjelang tiga sampai empat langkah
sebelum balok tumpu, seorang pelompat harus dapat berkonsentrasi untuk dapat
melakukan tumpuan dengan kuat. Dengan catatan tanpa mengurangi kecepatan.
Jarak ancang-ancang tergantung kematangan dan
kemampuan berekselerasi atas kecepatannya, dan untuk meningkatkan kemampuan
kecepatan ancang-ancang diperlukan program latihan yang baik, dan juga
ketepatan menumpu. Sebagai pelatihan pemberian jarak ancang-ancang yang pendek
dengan dimulai dari 5 langkah, 7 langkah, 9 langkah dan seterusnya sambil
memperhatikan kaki saat menumpu.
Panjang awalan untuk melaksanakan awalan lompat jauh tidak
kurang dari 45 meter.
Cara melakukan awalan atau ancang-ancang lompat jauh sebagai berikut:
1) Lari ancang-ancang tergantung pada kemampuan masing-masing.
2) Tambah kecepatan lari ancang-ancang sedikit demi sedikit sebelum bertumpu atau bertolak pada balok tumpu.
3) Pinggang diturunkan sedikitpada satu langkah akhir ancang-ancang.
Cara melakukan awalan atau ancang-ancang lompat jauh sebagai berikut:
1) Lari ancang-ancang tergantung pada kemampuan masing-masing.
2) Tambah kecepatan lari ancang-ancang sedikit demi sedikit sebelum bertumpu atau bertolak pada balok tumpu.
3) Pinggang diturunkan sedikitpada satu langkah akhir ancang-ancang.
2.
Tumpuan atau tolakan
Merupakan suatu gerakan yang penting untuk menentukan hasil
lompatan yang sempurrna. Badan sewaktu menumpu jangan terlalu condong seperti
halnya melakukan lari/ ancang-ancang. Tumpuan harus kuat, cepat dan aktif
keseimbangan badan dijaga agar tidak oleng/ goyang. Berat badan sedikit di
depan titik tumpu, gerakan kaki menelapak dari tumit ke ujung kaki, dengan
tempo yang cepat. Gerakan ayunan lengan sangat membantu menambah ketinggian dan
juga menjaga keseimbangan badan.
Tumpuan atau tolakan kaki harus kuat agar tercapai tinggi
lompatan yang cukup tanpa kehilangan kecepatan maju. Kaki ayun digerakkan
secara aktif agar membantu menaikkan badan dan menjaga keseimbangan berat badan
sedikit di depan titik tumpuan.
Cara melakukan tumpuan atau tolakan sebagai berikut:
1) Ayunkan paha dan kaki keposisi horizontal dan dipertahankan.
2) Luruskan sendi mata kaki,lutut, dan pinggang pada waktumelakukan tolakan.
3) Bertolaklah ke depan dan ke atas.
4) Sudut tolakan45 derajat.
Cara melakukan tumpuan atau tolakan sebagai berikut:
1) Ayunkan paha dan kaki keposisi horizontal dan dipertahankan.
2) Luruskan sendi mata kaki,lutut, dan pinggang pada waktumelakukan tolakan.
3) Bertolaklah ke depan dan ke atas.
4) Sudut tolakan45 derajat.
3.
Melayang diudara
Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok
tumpuan dan diupayakan keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua
tangan sehingga bergerak di udara. Untuk melakukan gerak ini terdapat beberapa
teknik. Yang Pertama, Melayang dengan sikap jongkok dengan cara waktu menumpu
kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya dan disusul oleh kaki tumpu dan
kemudian sebelum mendarat kedua kaki di bawa ke arah depan. Yang Kedua,
Melayang dengan sikap bergantung cara melakukanya yaitu waktu menumpu kaki ayun
dibiarkan tergantung lurus, badan tegak kemudian disusul oleh kaki tumpu dengan
sikap lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan yang kemudian ke-dua
lengan direntangkan ke atas. Keseimbangan badan perlu diperhatikan agar tetap
terpelihara hingga mendarat.
4.
Mendarat
Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dua kaki. Yang perlu diperhatikan saat mendarat adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan diikuti dengan dorongan pinggul ke depan sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang berakibat merugikan si pelompat itu sendiri. Untuk menghindarkan pendaratan pada pantat, kepala ditundukkan dan lengan diayunkan ke depan sewaktu kaki menyentuh pasir. Titik berat badan akan melampui titik pendaratan kaki di pasir. Kaki tidak kaku dan tegang, melainkan lemas dan lentur. Maka sendi lutut harus siap menekuk pada saat yang tepat. Gerakan ini memerlukan waktu (timing) yang tepat.
Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dua kaki. Yang perlu diperhatikan saat mendarat adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan diikuti dengan dorongan pinggul ke depan sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang berakibat merugikan si pelompat itu sendiri. Untuk menghindarkan pendaratan pada pantat, kepala ditundukkan dan lengan diayunkan ke depan sewaktu kaki menyentuh pasir. Titik berat badan akan melampui titik pendaratan kaki di pasir. Kaki tidak kaku dan tegang, melainkan lemas dan lentur. Maka sendi lutut harus siap menekuk pada saat yang tepat. Gerakan ini memerlukan waktu (timing) yang tepat.
Komentar
Posting Komentar