RESUME PEMBELAJARAN SMA DI TVRI


Peribahasa dan Ungkapan
Peribahasa adalah susunan kata atau kalimat yang secara tidak langsung menyampaiakan suatu hal. Contoh peribahasa : “Tong kosong nyaring bunyinya”, artinya orang bodoh, banyak omongnya. “Ada udang di balik batu”, artinya ada maksud dibalik maksud. Ungkapan adalah gabungan kata yang memiliki makna berbeda, tetapi bila digabung akan membentuk satu makna. Contoh ungkapan : “Gulung tikar”, artinya bangkrut. “Buah Tangan”, artinya oleh-oleh atau pemberian. “Panjang tangan”, artinya pencuri. “Otak encer”, artinya pintar.
Pertanyaan :
1.     Bagaimana tanggapan kalian terhadap tayangan tersebut?
Jawab : menurut saya tayangan tersebut sangat membantu dalam memahami persoalan. Tayangan tersebut menayangkan bagaimana belajar materi tentang peribahasa dengan mudah serta terdapat hal-hal lucu yang membuat penonton tertarik dan paham terhadap apa yang disampaikan.
2.    Menariklah belajar peribahasa dan ungkapan melalui tayangan itu? Pada bagian mana yang paling menarik?
Jawab : Tayangan tersebut sangat menarik karena dengan Bahasa yang mudah dipahami dan ada hal-hal lucu pada tayangan tersebut. Menurut saya bagian yang paling menarik (lucu) adalah pada bagian ungkapan “gulung tikar”, dimana Si Genki yang bertanya apa arti dari ungkapan “Gulung tikar” dan temanya menjawab bahwa arti gulung tikar itu bangkrut. Pada saat ditanya apakah Genki paham, Genki menjawab paham. Tetapi setelah melihat seorang bapak yang menggulung tikar di mushola Genki mengira bahwa bapak tersebut bangkut karena sedang menggulung tikar.

Noken Papua
            Papua dikaruniai alam yang indah dan beragam. Manusia dan alam berkontribusi menjadi satu dan damai. Salah satu bukti yaitu noken Papua. Noken adalah tas yang dibuat oleh perempuan tanah Papua yang berbahan dari alam. Perempuan Pupua setiap hari membuat noken tersebut. noken ini biasanya digunakan untuk membawa hasil pertanian seperti sayuran dan umbi-umbian. noken Papua terbuat dari kulit kayu pohon Yonggoli dan pohon Huisa yang diambil seratnya, sehingga harus mencari kayu terlebih dahulu. Setelah kulit kayu diambil, kulit kayu lalu dijemur hingga kering. Kemudian, diwarnai dengan bahan alami. Lalu, kulit kayu dipilin satu-satu menjadi benang. Kemudian benang-benang dirajut menjadi tas. Noken menjadi simbol persatuan, persaudaraan dan perdamaian. Noken jadi perantara keharmonisan untuk menyelesaikan masalah. Noken bukan dari budaya yang hampir punah, tetapi menjadi budaya yang terus hidup dan berkembang.
          Pertanyaan :
1.      Apa pesan yang disampaikan dalam tayangan noken Papua tersebut?
Jawab : Noken, selain menjadi salah satu kearifan lokal, juga menjadi simbol kemanusiaan untuk memajukan persatuan, persaudaraan dan perdamaian antar manusia. Noken bukan dari budaya yang hampir punah, tetapi menjadi budaya yang terus hidup dan berkembang.
2.      Bagaimanakah cara membuat noken?
Jawab : Noken Papua terbuat dari kulit kayu pohon Yonggoli dan pohon Huisa yang diambil seratnya, sehingga harus mencari kayu terlebih dahulu. Setelah kulit kayu diambil, kulit kayu lalu dijemur hingga kering. Kemudian, diwarnai dengan bahan alami. Lalu, kulit kayu dipilin satu-satu menjadi benang. Kemudian benang-benang dirajut menjadi tas.
3.  Peribahasa apakah yang tepat untuk pernyataan “Tanpa ada noken, mempengaruhi keharmonisan antara satu pihak dengan pihak lain?
Jawab : Berat sama dipikul ringan sama dijinjing.


Dwinta Windi Fitriyana
X MIPA 1 / 12 
Bahasa Indonesia

#NGEBLOGASYIK
#TIAPHARINULIS
#XMIPA1
#SMASALMJ


Komentar