RANGKUMAN PRAKARYA
prakarya
KERAJINAN
KERAJINAN SERAT ALAM
A. SERAT ALAM
Serat adalah suatu jenis bahan
berupa potongan – potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang
utuh. Menurut kamus Bahasa Indonesia, serat adalah suatu material yang
perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar dan molekr penyusunnya
teroriaentasi, terutama kea rah panjang. Serat kapas misalnya memiliki
perbandingan panjang dan lebar mulai dari 500 (1 sampai 1000 ).
Serat
alam sudah dipergunanakan sejak tahun 2.640 SM. Negara yang pertama kali
mengolah bahan serat adalah Cina. Cinan sejak dahulu sudah menghasilkan serat
sutera. Cina sangat tertarik dengan seratsutera yang dihasilkan dari ulat,
bahan ini diolah menjadi beramg untuk kebutuhan produk tekstil. Selain serat
sutera, bahan serat alam lainya berupa kapas. Pada tahun 1.540 SM telah berdiri
industri kapas pertama di India.
B. JENIS DAN KARAKTERISTIK BAHAN SERAT
Bahan
serat alam berasal dari alam. Limbah serat alam mudah diurai di dalam tanah.
Bahan serat alam yang dimaksud adalah bahan organik yang telah diolah kebali
melalui proses dan penambahan bahan kimiawi sehingga keaslianya tetap terjaga
dan diutamakan. Bahan serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu
yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral.
1. Serat dari Tumbuhan
Serat
yang berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian-bagian tumbuhan.
Tidak emua tumbuhan memiliki kandungan yang dapat diolah mejadi serat alami.
Adapun serat yang berasal dari tumbuhan dapat diklasifikasikan menjadi empat
sebagai berikut:
a. Serat dari Biji
Tumbuhan
memiliki biji yang beraneka ragam. Beberapa biji telah memenuhi persyaratan
untuk diolah sebagai behan serat. Contohnya biji dari pohon kapas dan kapuk.
b. Serat dari Batang
Setiap
tumbuhan memiliki batang. Sruktur batang yang dihasilkan tumbuhan tentunya
tidak sama satu degan lainya. Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat
berupa jenis batang yang berkambium ataupun tidak berkambium. Contohnya batang
pohon pisang, anggrek, melinjo/genemon,mahkota dewa, beringin,
yonkori,flax,jute,rosella,henep,rami,urena,kenaf,dan sunn.
c. Serat dari Daun
Tumbuhan
yang dapat diolah sebagai bahan serat dari daunya tidaklah banyak. Namun,
banyak orang memanfaatkan serat dari daun sebagai bahan baku produk tekstil.
Contohnya seat daun mending (purun tikus), daun nanas, daun pandan berduri,
daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen.
d. Serat dari Buah
Tumbuhan
yang memiliki buah sangat banyak dan beragam. Namun yang mengahasilkan buah
yang dapat diolah menjadi bahan serat alam tidaklah banyak. Buah yang sudah
dimanfaatkan sebagai bahan serat alam adalah kelapa. Buah kelapa memiliki sabut
yang melapisi buah. Sabut tersebut telah banyak digunakan sebagai bahan serat.
2. Serat dari Hewan
Serat
yang berasal dari hewan memiliki tekstur yang lembut dan halus. Sifat serat
hewan menghagatkan sehingga orang yang tinggal di daerah musim dingin sangat
memanfaatkan serat ini. Bagaian hewan yang memanfaatkan seratnya adalah bulu.
Bulu hewan yang paling banyak diolah sebagai bahan baku produk tekstil di
antaranya staple dan filament. Di bawah ini dijelaskan penggolongannya:
a. Serat dari Stapel
Stapel merupakan serat yang
berbentuk rambut hewan yang disebut wol. Contohnya domba, alpaca, unta,
cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna. Rambut hewan yang paling banyak digunakan
adalah wol dari bulu domba.
b. Serat dari Filamen
Filamen
merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contohnya adalah serat yang berasal
dari larva ulat sutera yang digunakan untuk membentuk kepompong. Kepompong inilah
yang merupakan serat lalu dipintal menjadi benang.
C. Syarat-syarat perancangan benda kerajinan
Dalam
pembuatan produk kerajinan perlu memahami dahulu seperti apa membuat karya yang
berkualitas, maka dalam proses penciptanya harus mengacu pada persyaratan.
Adapun syarat-syarat perancangan benda kerajinan sebagai berikut:
1. Kegunaan (Utility)
Benda
kerajian harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan sesuai denga
fungsi dan kebutuhan. Contoh, mangkuk untuk wadah sayur.
2. Kenyamanan (Comfortable)
Benda
kerajinan harus menyenangkan dan member kenyaman bagi pemakainya. Contoh,
cangkir didesain ada peganganya.
3. Keluwesan (flexibility)
Benda
Kerajina harus memiliki keserasian
antara bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya. Contoh, sepatu sesuai
dengan anatomi dan ukuran kaki.
4. Keamanan (Safety)
Benda
kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya. Contoh piring dari serat kelapa
harus mempertimbangkan komposisi zat pelapis/pewarna yang dipakai agar tidak
berbahaya jika digunakan sebagai wadah makanan.
5. Keindahan (Aestetic)
Benda
yang indah mempunyai daya tarik lebih disbanding benda yang biasa-biasa saja.
Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa hal, di antaranya dari
bentuk, hiasan atau ornament,dan bahan bakunya.
D. Alat produksi kerajinan serat tumbuhan
Alat
yang digunakan untuk megolah daun atau serat alam adalah gunting, cutter,
pisau, lem tembak, jarum jahit, mesin jahit,alat tenun, mesin pemisah sabut
kelapa.
BUDIDAYA
A. TANAMAN SAYURAN
Sayuran
merupakan bahan pangan asal tumbuhan yang
mempunyai kadar air dan serat tinggi. Holtikultura berasal adalah
membudidayakan tanaman di kebun. Budidaya merupakan usaha untuk menambah, menumbuhkan,
dan mewujudkan benda ataupun makhluk hidup agar lebih besar/tumbuhan dan
berkembang biak/bertambah banyak.
Tanaman
sayuran dibudidayaka secara intensif, dilakukan terusmenerus sepanjang tahun.
Suatu kegiatan dimasukkan ke dalam budidaya tanaman apabila telah melakukan 3
hal pokok yaitu:
(1).
Melakukan pengolahan tanah.
(2).
Pemeliharaan untuk mencapai produksi yang maksimum.
(3).
Tidak berpindah pindah.
B. SARANA BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN
Bahan
yang digunakan :
1.
Benih, yaitu tanaman / bagian yang digunakan
untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman.
2.
Bibit, yaitu tanaman kecil (belum dewasa) yang
siap dipindah tanam.
3.
Pupuk adalah semua bahan yang ditambahkan pada
tanah dengan maksud untuk memperbiki sifat fisik, kimia, biologis.
4.
Pestisida adalah bahan – bahan beracun yang
digunakan untuk membunuh jasad hidup yang mengganggu tumbuhan.
5.
Media tanam mempunyai peranan mendukung tumbuh
tegak tanaman, serta menyediakan oksigen, air, dan hara.
Alat yang digunakan dalam kegiatan budidaya
tanaman sayuran terdiri dari :
1.
Alat pengolahan tanah ( Cangkul,garpu,sekop).
2.
Alat pemeliharaan tanaman ( gembor, kored,
sprayer)
C. Tahapan Budidaya Tanaman Sayuran
Tahapan
budidaya tanaman sayuran adalah proses menghasilkan bahan pangan berupa sayuran
yang meliputi tahapan sebagai berikut.
1.
Pembibitan
2.
Pengolahan tanah / persiapan media tanam
3.
Penanaman
4.
Pemeliharaan (penyiraman,penyulaman,
penyiangan,pembumbunan, pemasangan ajir dan pemupukan).
5.
Panen
6.
Pascapanen
PENGOLAHAN
1. Pengolahan pangan adalah teknologi yang berperan peting
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat selaku konsumen.
2. Peran teknologi pengolahan pangan dalam bentuk
perancangan produk, pengolahan bahan baku, tindak pengawetan, pengemasan,
penyimpanan, dan pemasaran serta distribusi produk ke konsumen.
3. Setia hari perlu mengonsumsi agar asupan kebutuhan
nutrisi cukup bagi kesehatan tubuh kita.
4. Kandungan nutrisi yang utama dalam buah-buahan adalah
air, mineral,dan vitamin, serat, antioksidan, dan karbohidrat.
5. Kandunga vitamin dan mineral dalam buah berguna untuk
mengatur berbagai proses dalam tubuh, membantu pembentukan energi, serta proses
berpikir.
6. Pengertian dari buah segar adalah bahan makanan yang
tidak memerlukan pengolahan sudah dapat dikonsumsi secara langsung.
7. Berdasarkan sifatnya buah – buahan dikelompokkan menjadi
beberapa golongan yaitu :
a).
Berdasarkan musim berbuahnya.
b).
Iklim tempat tumbuhnya.
c).
Proses pematangannya.
8. Sifat buah – buahan berdasarkan musim berbuahnya meliputi
musiman dan sepanjang tahun.
9. Sifat buah – buahan berdasarkan iklim tempat tumbuhnya
meliputi buah tropis dan subtropics.
10. Berdasarkan proses pematangannya, sifat buah – buahan
meliputi buah klimaterik dan non klimaterik.
11. Teknik dasar pengolahan dibedakanmenjadi dua yaitu,
a.
Teknik pengolahan pangan panas basah (moist head)
b.
Teknik pengolahan pangan panas kering (dry heat cooking)
12. Teknik pengolahan pangan panas basah (moist head)
menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkan makananya dengan tidak
melebihi suhu didih.Teknik pengolahan pangan panas basah yaitu,:
(a).
Teknik merebus (boiling)
(b)
Teknik merebus menutup bahan pangan (poaching)
(c).
Teknik merebus dengan sedikit cairan (braising)
(d).
Teknik menyetup/menggulai (stewing)
(e).
Teknik mengukus (steaming)
(f).
Teknik mendidih (simmering)
(g).
Teknik mengetim.
13. Teknik pengolahan pangan panas kering (dry heat cooking
) mengolah tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkanya. Teknik
pengolahan pangan panas kering terdiri atas :
1.
Teknik menggoreng dengan minyak banyak (deep frying).
2.
Teknik mengoreng dengan minyak sedikit (shallow frying).
3.
Teknik menumis (sauting).
4.
Teknik memanggang (baking)
5.
Teknik membakar (baking).
14. Tahapan pembuatan pengolahan pangan yaitu perencanaan
meliputi identifikasi kebutuhan dan ide gagasan : pelaksanaan meliputi
persiapan dan proses pembuatan, penyajian dan pengemasan, serta evaluasi.
15. Fungsi kemasan yang utama adalah untuk melindungi produk
dari kontaminasi bahan – bahan berbahaya dan mikroba di lingkungan agar aman
saat dikonsumsi dan mempunyai waktu simpan yang cukup lama.
16. Dalam melakukan pembuatan pengolahan makanan dan kinuman
perlu memperhatikan keselamatan kerja dan keberhasilan.
PEGOLAHAN
BAHAN PANGAN HASIL SAMPING BUAH MENJADI PRODUK PANGAN
1. Bahan pangan hasil samping adalah bahan samping yang
dihasilkan dari tanaman buah, selain buah yang merupakan bahan pangan utama.
2. Setiap tanaman buah memiliki hasil samping buah seperti
kulit buah, biji buah, daun, dan jantung buah yang bermanfaat bagi kesehatan
tubuh.
3. Karakteristik berdasarkan sifat alami dari dinding buah
(kulit/hasil samping) yaitu berry,hespiridium, drupe,pome, dan pepo.
4. Setiap teknik pengolahan pangan digunakan sesuai dengan kebutuhan
olahan pangan yang akan dibuat. Tidak semua teknik pengolahan akan digunakan
utuk satu olahan pangan.
5. Tampilan dari penyajian dan pengemasan akan memeberikan karakter
pada olahan pangan dan memberikan prospek ekonomi yang menguntungkan. Kreativitas
dalam penyajian dan pengemasan harus selalu digali untuk dapat menciptakan
wadah penyajian dan kemasan yang inovatif.
Komentar
Posting Komentar